PENYUSUNAN RENCANA KONTIJENSI GEMPA BUMI DI KABUPATEN TABANAN

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tabanan Bersama PT. Lintas Daya Manunggal melaksanakan focus group discussion hari Selasa, 7 Oktober 2025 di ruang Rapat Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan yang dihadiri oleh unsur TNI, Polri, Forum PRB, Dinas terkait, PLN, dan PDAM.
Sekretaris BPBD membuka dan memandu acara FGD yang menekankan bahwa keberadaan rencana kontijensi adalah hal yang wajib ada di Kabupaten Tabanan karena merupakan dokumen wajib dasar dinilai setiap triwulan oleh Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri. Dokumen ini dirancang sesuai dengan Perka BNPB Nomor 2 tahun 2023 tentang Penyusuan Rencana Kontijensi Bencana di Pasal 21 disebutkan rencana kontjensi berlaku untuk jangka 3 tahun dan dapat dilakukan pemutahiran secara berkala paling sedikit 6 bulan sekali
PT.Lintas Daya Manunggal bersama tim ahli memaparkan rancangan awal rencana kotijensi gempa bumi yang berpotensi besar terjadi di Kabupaten Tabanan sesuai dengan dokumen Kajian Risiko Bencana. Dokumen ini dirancang dalam 7 Bab : Bab I (Pendahuluan), Bab II (Situasi), Bab III (Tujuan dan Sasarn), Bab IV (Pelaksanaan), Bab V (Administrasi dan Sumber Daya), Bab VI (Pengendalian), Bab VII (Pemutahidan dan Pengujian).
Proses perencanaan dilakukan secara berkelanjutan melalui tahaan formulasi dan pelaksanaan utuk mencapai tujuan secara optimal dengan sumber daya yang tersedia. Penyusuna rencana kontijensi ini menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan multihelik yang meemahami tugas dan fungsi lembaganya masing-masing. Metode yang digunakan aalah dengan menggali pemahaman dan mendorong kontribusi pemikiran inovatif dari multihelik dalam mendukung tersusunya dokumen rencana kontijensi gempa bumi.
Kabupaten Tabanan dari hasil kajian memiliki potensi sesar pupuan atau sesar daratan, sehingga daerah Kabupaten Tabanan sangat rawan bencana gempa bumi. Peserta FGD dari berbagai instansi sudah banyak memberikan masukan dalam penyusunan rencana kontijensi gempa bumi termasuk kebutuhan data dan informasi yang penting dijadikan bahan penyusunan dokumen mitigasi bencana dengan mempertimbangkan data sejarah gempa dan estimasi gempa dari berbagai sumber terpercaya. Diharapkan sosialsiasi dan simulasi mitigasi bencana terus dilakukan oleh pemerintah bersama relawan kepada masyarakat di 133 desa rawan bencana.

